Selasa, 05 Januari 2016


Berikut 10 Prinsip Dasar Kebijakan Manajemen Istana Mulia sebagai dasar pijakan untuk seluruh penyusunan dan pelaksanaan pedoman, panduan, program dan kegiatan pesantrenBisnis.com Istana Mulia,

1. Keislaman 
2. Kebangsaan
3. Keridhoan
4. Kemudahan
5. Kenyamanan
6. Kemanfaatan
7. Kemajuan
8. Kebersamaan
9. Keseimbangan dan
10. Keuntungan Dunia Akhirat


Berikut Tafsir 10 Prinsip Dasar Kebijakan Manajemen Istana Mulia : 


1. Keislaman


Bagi kami Islam merupakan pilar kebangkitan. Dengannya kemenangan dapat diraih. Keislaman menjadi pondasi utama di dalam proses pengajaran dan pendidikan di Istana Mulia. Penyebab kebodohan ummat Islam sehingga menjadi jumud, taklid, dan terbelakang karena selama ini mereka jauh dan menjauhi Dinul Islam yang murni. Dalam pergerakan membangun peradaban ini Istana Mulia berupaya menghidupkan kembali ruh Keislaman, membangkitkan nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta terus mensyiarkan penyebaran ajaran Keislaman kepada masyarakat secara berkesinambungan.

2. Kebangsaan

Jiwa patriotisme dan nasionalisme (kebangsaan) sangat tertanam kuat dalam diri kami. Pembelaan terhadap NKRI adalah bagian dari perjuangan kami. Istana Mulia melangkah dengan keyakinan, azam, dan tekad yang kuat untuk berpartisipasi dan berkontribusi kongkret di bidang pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Gerakan kami berorientasi pada perbaikan (ishlah), dimulai dari perbaikan individu, keluarga, masyarakat, hingga lebih jauh yang berkaitan dengan perbaikan masalah-masalah kebangsaan. Ini sebagai wujud cinta kami kepada tanah air, bangsa dan Negara, dengan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang akan memperjuangkan, mempertahankan, dan membela NKRI dalam rangka meninggikan kalimat Allah, memenangkan syariat-Nya, dan menegakkan daulah-Nya. 

Kecintaan yang mendalam terhadap NKRI ini dituangkan dalam kurikulum dan iqrar janji setia seluruh keluarga besar Istana Mulia, yang dibacakan setiap hari senin dalam spirit morning

3. Keridhoan

Keridhoaan Allah (hablumminallah) dan keridhoan manusia (habluminannas) adalah dua hal yang penting. Ridho Allah SWT adalah syarat utama meraih kesuksesan, kemenangan, kejayaan, dan kebahagiaan. Hanya mereka yang beriman dan bertaqwalah yang memperoleh pertolongan Allah. Oleh karena itu dalam menjemput ridho dan pertolongan Allah SWT, Istana Mulia sangat menjunjung tinggi ketaatan, ketundukan, dan komitmen kepada aturan-aturan Allah (syariat-Nya) dalam seluruh aspek kehidupan baik visi, misi, program, tujuan, capaian, dan kegiatanya. Ini sebagai bentuk konsekuensi keimanan seorang muslim. Disamping itu, menjaga keridhoan antar sesama (hablumminannaas) juga menjadi interaksi yang penting dan saling mendukung satu sama lain.

4. Kemudahan

Istana Mulia memberikan kemudahan dan menghilangkan kesulitan dalam memberikan layanan terbaik kepada siapapun. Karena kemudahan melahirkan percepatan dan kesulitan melahirkan kesusahan. Ini juga yang diajarkan Nabi kepada ummatnya, dimana kita lihat betapa syariat Islam dipenuhi dengan kemudahan dalam menjalankannya. Terlebih, perkembangan teknologi informasi dewasa ini semakin mempermudah manusia menyelesaikan berbagai urusannya. Asas kemudahan akan menciptakan percepatan, penghematan, dan saling percaya dalam mewujudkan cita-cita peradaban Mulia.

5. Kenyamanan


Istana Mulia senantiasa menghadirkan nuansa kenyamanan dalam semua aspek. Secara pelayanan memberikan kenyamanan dan kemudahan urusan saat berinteraksi dengan personil Istana Mulia. Secara fisik menciptakan lingkungan yang nyaman, asri dan menyenangkan bagi siapapun yang berada di dalamnya. Dan, secara ma’nawi menghadirkan kenyamanan hati bagi siapapun orangtua yang menitipkan anak-anaknya. Hal ini karena adanya jaminan dan perlindungan terjaganya anak-anak dari aqidah yang menyimpang, akhlak yang buruk, pemikiran yang sesat, atau lingkungan yang kotor.

6. Kemanfaatan

Kami meyakini bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi kepentingan manusia. Keberadaan Istana Mulia ditengah-tengah masyarakat sudah barang tentu bermaksud untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi banyak orang. Dalam konteks akses pendidikan misalnya, kami tidak hanya melayani dan menerima anak-anak yang berasal dari keluarga yang mampu. Istana Mulia memberikan kemanfaatan bagi anak-anak yatim dan dhuafa berprestasi dengan fasilitas beasiswanya. Dalam konteks nilai kemanfaatan yang lebih besar, Istana Mulia bertekad menyiapkan para santri untuk menjadi pemimpin bangsa dan pengusaha nasional yang kelak akan memberikan efek manfaat bagi jutaan rakyat Indonesia.

7. Kemajuan

Kemajuan bagi kami berarti terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi lebih baik dan lebih berkualitas. Pertumbuhan yang bersifat vertikal dan perkembangan yang bersifat horizontal. Istana Mulia tidak boleh mandeg, tumpul, mandul, atau melahirkan stagnan, sehingga kehilangan inovasi dan kreatifitasnya yang orisinal. Maka asas kemajuan menjadi spirit bagi seluruh personil Istana Mulia, kemajuan dengan tetap mengacu kepada kaidah yang bersumber dari nilai-nilai Islam. Dalam konteks pemberdayaan SDM misalnya, Istana Mulia konsern kepada pengembangan potensi SDM pendidik, karyawan, dan santri agar mampu melakukan akselerasi mobilitas vertikal dan perluasan mobilitas horizontal.

8. Kebersamaan


Kebersamaan atau keberjamaahan adalah sunnatulah. Pergerakan Istana Mulia senantiasa diusung dalam koridor kerja-kerja tim. Asas kebersamaan mendorong seluruh SDM Istana Mulia bersinergi dan bergerak dalam irama yang harmoni untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang sama. Didalam kebersamaan ada nilai-nilai kesepahaman dan kesamaan gerak langkah. Kebersamaan dalam hal ini juga dimaksud dalam konteks tanggungjawab pendidikan santri bagi semua stakeholder terkait. Pengelola pendidikan dan Walisantri wajib berada dalam alunan kebersamaan sehingga saling percaya dan bertanggungjawab dalam keberhasilan proses pendidikan.

9. Keseimbangan


Pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai dimensinya mesti dilalui secara bertahap, proporsional, dan seimbang, sesuai dengan sunnatullah yang berlaku di jagad raya ini. Seluruh sistem Islam berdiri di atas prinsip kesimbangan (tawazunitas). Keseimbangan merupakan tata alamiah yang tidak akan mengalami perubahan. Manusia secara fitrah tercipta memenuhi kaidah keseimbangan. Maka, proses pendidikan dalam membentuk insan mulia yang unggul yang tidak berdasarkan prinsip keseimbangan pasti akan mengalami kegagalan. Oleh karena itu, prinsip keseimbangan harus melekat dalam seluruh kiprah Istana Mulia, baik dalam konteks pembinaan SDMnya, programnya, manajemen, dan lain sebagainya.

10. Keuntungan Dunia Akhirat

Pencapaian tujuan duniawi dan ukhrawi adalah dua dimensi penting yang sama-sama diperjuangkan Istana Mulia. Keuntungan duniawi berupa kemuliaan dan keberkahan perjalanan hidup dan keuntungan ukhrawi berupa keselamatan akhirat dengan dimasukannya kita semua ke dalam surga Allah SWT. Oleh karena itu, Istana Mulia dalam pergerakannya membuang jauh-jauh orientasi pada keuntungan materi semata. Apa yang kami lakukan insya Allah mempertimbangkan juga dimensi ukhrawi yang menyertainya. Dengan demikian ini senantiasa mengingatkan kami untuk berusaha selalu berada dalam track yang benar dan dan meraih ridho Allah SWT.

Baca Juga Artikel :

0 komentar:

Posting Komentar

Telp (0254) 6530138 (Kantor Istana Musafir /Eva/Eka) Telp (0254) 6530137 (Kantor TWP Istana Mulia /Tedi) Telp (0254) 6530857 (Kantor Cyber / Ilma/ Eem) • WA/Tlp : 0812 9022 0052 (Ibu Rara) • WA/ Telp : 08561920768 (Ibu Eva) • WA : 0812 8402 7951 (Ibu Eka) • WA / Telp : 081574877870 (Ajat)

Mengapa Mondok di Istana Mulia itu Keren and Mantap !

Pesantren SMP dan SMK Boarding School